• Posted by : Unknown Thursday, November 29, 2018

    Modul 5 : Pengukuran Antena
    5.1 Tujuan
    Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:
    1. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi MMANA-GAL
    2. Mahasiswa mampu melakukan Simulasi Antena
    3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi parameter antenna
    5.2 Alat & Bahan
    Alat yang digunakan adalah :
    1. Laptop
    2. Aplikasi MMANA-GAL
    5.3 Teori Penunjang
    Antena merupakan sebuah perangkat yang berfungsi untuk merubah sinyal listrik menjadi gelombang
    electromagnet dan memancarkannya ke udara. Atau sebaliknya yaitu menerima gelombang
    electromagnet dari udara dan kemudian merubahnya menjadi sinyal listrik . Dalam perancangan
    sebuah antenna, beberapa parameter yang akan menjadi pertimbangan adalah :
    1. Bentuk dan arah radiasi yang diinginkan
    Pola radiasi antenna merupakan suatu pernyataan grafis yang menggambarkan sifat suatu
    radiasi suatu antenna pada medan jauh sebagai fungsi arah. Dengan adanya gambaran pola radiasi
    maka pancaran yang dihasilkan oleh antenna tersebut dapat kita lihat. Pada gambar 5.1 merupakan
    dimensi pola radiasi antena.
    Gambar 5.1 Pola Radiasi Antena
    Pada gambar 5.1 merupakan arah penyebaran gelombang electromagnet dari sebuah antenna.
    Adapun bagian – bagian dari gambar diatas adalah :
    Modul Praktikum Jaringan Nirkabel 24
    a. Mayor Lobe merupakan pancaran utama dari pola radiasi suatu antenna
    b. side lobe ( cuping samping) merupakan pancaran – pancaran kecil yang dekat dengan
    pancaran utama dari pola radiasi
    c. back lobe ( cuping belakang) merupakan pancaran yang letaknya berlawanan dengan
    pancaran utama dari pola radiasi.
    d. Titik setengah daya merupakan suatu titik pada pancaran utama yang mempunyai nilai daya
    setengah dari harga maksimumnya
    e. HPBW ( Half Power Beam Width ) merupakan lebar sudut yang memisahkan dua titik setengah
    daya pada pancaran utama dari pola radiasi.
    f. FNBW (First Null Beam Width ) lebar sudut dimana dayanya nol dari pola radiasi yang
    dipancarkan.
    Berdasarkan pola radiasi yang dipancarkan terdapat tiga pola radiasi antenna yaitu :
    a. Pola Isotropis yaitu pola antenna referensi dimana pola radiasi seperti bola menyebar ke
    segala arah. Pola ini hanya digunakan sebagai standar saja karena dalam
    pengimplementasiannya tidak ada.
    b. Pola Directional merupakan pola radiasi antenna dimana pola radiasi maksimumya berada
    pada satu sisi tertentu saja.
    Gambar 5. 1 Pola radiasi directional
    c. Pola Radiasi omnidirectional merupakan pola radiasi antenna yang menyebar ke segala arah.
    Gambar 5. 2 Pola radiasi omnidirectional
    Modul Praktikum Jaringan Nirkabel 25
    2. Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
    VSWR adalah perbandingan antara tegangan maksimum dan minimum pada suatu gelombang
    berdiri akibat adanya pantulan gelombang yang disebabkan tidak matching-nya impedansi input
    antena dengan saluran feeder
    𝑉𝑆𝑊𝑅 =
    𝑉𝑀𝑎𝑥
    𝑉𝑀𝑖𝑛
    =
    1+|𝜏(𝑧)|
    1−|𝜏(𝑧)|
    𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝜏(𝑧)𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑢𝑙 Pers. (1)
    Dengan 0 ≤ |𝜏(𝑧)| ≤ 1, 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑉𝑆𝑊𝑅 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 1 ≤ 𝑉𝑆𝑊𝑅 ≤ ∞
    Dari pers. 1 diatas terlihat bahwa pengukuran VSWR akan berhubungan dengan pengukuran
    koefisien refleksi sebuah antenna, sehingga VSWR ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan
    suatu antenna untuk bekerja pada frekuensi yang ditentukan.
    3. Direktivitas dan gain
    DIrektifitas gain merupakan rasio perkalian 4 dari intensitas radiasi maksimum sebagai fungsi
    arah dan sudut terhadap total daya yang diradiasikan melalui antenna. Sedangkan directivity Gain
    merupakan perbandingan dari intensitas radiasi maksimum pada suatu arah tertentu dengan
    intensitas radiasi rata-rata.
    Sedangkan gain merupakan perbandingan intensitas daya yang diterima dengan daya yang
    dipancarkan. Sehingga gain ini merupakan suatu ukuran dalam pengukuran karakteristik antenna
    yang menyatakan kemampuan antenna dalam menyearahkan daya.
    4. Half Power Beamwidth
    HPBW merupakan lebar sudut yang memisahkan Antara dua titik pada beam utama dari suatu
    pola daya, dimana daya pada dua titik tersebut sama dengan setengah dari daya maksimumnya.
    5. Impedansi input yang dimiliki.
    Impedansi input merupakan impedansi yang diukur pada titik catu pada terminal antenna
    yang merupakan perbandingan tegangan dan arus pada titik tersebut. Impedansi dinyatakan dalam
    bentuk kompleks yang memiliki bagian real dan imajiner. Bagian real merupakan resistansi
    masukan yang menyatakan daya yang diradiasikan oleh antenna pada medan jauh. Sedangkan
    bagian imajiner merupakan reaktansi masukan yang menyatakan daya yang tersimpan pada medan
    dekat antenna. Impedansi suatu antenna dapat dituliskan seperti pers.2 dibawah ini.
    𝑍𝑖𝑛 = 𝑅𝑖𝑛 + 𝑗𝑋𝑖𝑛 pers. 2
    Impedansi antenna sangat penting untuk pemindahan daya dari pemancar ke antenna dan
    dari antenna ke penerima.
    5.4 Latihan
    1. Bukalah file MMANA-Gal
    2. Carilah antenna receiver - Bidirectional beverage - dir1.
    3. Rubahlah frekuensinya menjadi 7.050 MHz, Tentukanlah nilai R, jX, Ga, dan SWR.
    4. Gambarlah grafik resonansi untuk Frekuensi, impedansi dan Resistansi
    5. Gambarlah Pola Radiasi untuk antenna tersebut.
    6. Rubahlah frekuensi antenna menjadi 24.900 MHz, dan tentukanlah nilai R. jX, Ga dan SWR
    7. Ulangi proses untuk no. 4 dan no. 5
    Modul Praktikum Jaringan Nirkabel 26
    8. Tuliskan analisa dan kesimpulan dari hasil pengujiannya
    5.5 Daftar Pustaka
    [1] http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/458/jbptunikompp-gdl-dedeyuswan-22890-3-babii.pdf
    [2] http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/antena-bab1.pdf
    [3] http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2956330034484.pdf
    [4] http://hamsoft.ca/pages/mmana-gal.php


    0 komentar

  • Copyright © - INDO html - INDO html - Powered by Blogger - Designed by inggisxXx